Metroterkini.com - Vaksinasi Covid-19 kini telah berjalan di seluruh penjuru dunia, guna memerangi pandemi virus corona. Berdasarkan data Our World Data hingga Jumat (10/9/2021), sebanyak 5,64 miliar penduduk dunia telah menerima suntikan vaksin dosis pertama dan 2,32 miliar orang sudah divaksin lengkap.
Di Indonesia sendiri, sampai saat ini vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada lebih dari 112 juta warga. Rinciannya, 71.175.259 orang menerima dosis pertama dan 40.867.993 orang menerima dosis lengkap. Namun, pernakah Anda berpikir mengapa vaksin disuntikkan di lengan atas, bukan di bagian tubuh lain?
Dikutip dari Britannica, Associate Professor Keperawatan di Purdue University Libby Richards mengatakan, sebagian besar vaksin disuntikkan di otot atau dikenal dengan injeksi intramuskular.
Menurut Libby, otot merupakan tempat pemberian vaksin yang sangat baik karena jaringan otot mengandung sel-sel kekebalan yang penting.
Sel-sel kekebalan ini mengenali antigen, bagian kecil dari virus atau bakteri yang diperkenalkan oleh vaksin untuk merangsang respons kekebalan.
Untuk vaksin Covid-19 yang menggunakan teknologi mRNA, mereka tidak memperkenalkan antigen, melainkan cetak biru guna memproduksi antigen.
Sel-sel kekebalan dalam jaringan otot mengambil antigen ini dan menyajikannya ke kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening merupakan komponen kunci dari sistem kekebalan kita. Sebab, kelanjar getah bening mengandung lebih banyak sel kekebalan yang mengenali antigen dalam vaksin untuk menciptakan antibodi.
Kelompok kelenjar getah bening terletak di daerah yang dekat dengan tempat pemberian vaksin. Misalnya, banyak vaksin yang disuntikkan di deltoid.
Untuk diketahui, deltoid merupakan otot lengan yang terletak di bagian atas bahu. "Pemberian vaksin di deltoid karena dekat dengan kelenjar getah bening yang terletak tepat di bawah ketiak," kata Libby.
Ia menjelaskan, suntikan vaksin ke otot deltoid dapat menyebabkan peradangan lokal atau nyeri di tempat suntikan. Sementara suntikan di lemak dapat memungkinkan reaksi iritasi dan peningkatan peradangan, karena memiliki suplai darah yang buruk.
Hal ini akan menyebabkan penyerapan beberapa komponen vaksin menjadi buruk. "Vaksin yang mencakup penggunaan komponen yang meningkatkan respons imun terhadap antigen, harus diberikan pada otot untuk menghindari iritasi dan peradangan yang meluas," ujarnya.
Namun faktor penentu lain dalam lokasi pemberian vaksin adalah ukuran otot. Orang dewasa dan anak-anak berusia tiga tahun ke atas cenderung menerima vaksin di lengan atas mereka, tepatnya di deltoid.
Sementara nak-anak yang lebih kecil menerima vaksin di bagian tengah paha karena otot lengan mereka lebih kecil dan kurang berkembang. [**]